Friday 27 September 2013

Serangan Debu

Dua bulan terakhir ini saya galau karena serangan debu yang wow banget. Karena jalan depan rumah belum dikeraskan, maka tiap ada motor ada mobil lewat, wuuuussshhh debunya terbang masuk rumah. Emang sih pintu selalu saya tutup tapi nyatanya lantai rumah yang barusan dipel pun dengan cepat berdebu lagi. Daun-daun di pinggir jalan pun sudah tidak hijau lagi, mereka menjelma dedaun coklat pekat yang nggak enak dilihat.

Daerah sini beda dengan daerah di kampung saya yang saat kemarau panjang tanahnya merekah alias mlethek-mlethek dan nggak terlalu banyak debu. Di tanah berpasir ini, debunya lumayan mengerikan. 

Dan semalam sebelum tidur, Alin panas. Panik sih karena hanya punya bodrexin di kotak obat dan dia nggak doyan. Akhirnya semalaman saya susah tidur, memegang tangannya takut panasnya terus naik dan berakibat nggak baik. Tapi syukurlah nggak ada yang terjadi sampai pagi datang, kecuali Alin yang terus mengigau, nggak seperti biasanya. Paginya langsung kami bawa ke bidan, dan benarlah bu bidan bilang, hati-hati dengan debu. Apalagi kami tinggal di jalur delman, dengan kotoran kuda yang mengering di jalan-jalan, katanya itu sangat berbahaya bila terhirup.

Ya sudahlah, untungnya Alin gampang minum obat meskipun makannya akan susah selama sakit.
Wahai hujan, cepatlah datang...

from here

2 comments: