Tuesday 25 June 2013

Review: The Coffe Memory

saat aroma kopi itu menjauh,
kusadari bahwa kau tak mungkin kutemui lagi.
seperti aromamu yang terempas oleh butir udara,
meninggalkanku dalam sunyi yang dingin.

sampai kusadari kau hadir, menyergapku dalam diam,
mengembalikanku dalam kenangan.
dan, menabur aroma yang sama dengan apa yang telah kutinggalkan.
ketika itu aku pahami,
aku tak mungkin berpaling lagi.


Judul : The Coffee Memory, Ketika Aroma Cintamu Menyergapku
Penulis : Riawani Elyta
Penerbit : Bentang Pustaka (Pustaka Populer)
ISBN : 978-602-7888-20-3
Harga : Rp39.000,-
(keterangan nyontek di reviewnya mas Rizki)

Kemarin ditodong mas Rizki buat review novel ini, yah karena dianya juga yang merekomendasikan The Coffe Memory yang menurutnya pas dengan apa yang saya cari: novel dewasa yang tidak meninggalkan ke-Islaman tapi juga nggak Islami banget alias nggak bertabur kutipan ayat dimana-mana. Halah. xD

Saya suka bungkusnya yang unik, seperti kopi beneran. Dan isinya buku bersampul penuh kopi pula. Walaupun nggak gitu suka sama warna emas pada tulisan judulnya karena silau dan nggak terlalu kelihatan karena berlatar coklat.

Dania, wanita penggemar kopi yang baru saja ditinggalkan suaminya dan mendadak harus melanjutkan kehidupan di kafe yang dipenuhi banyak kenangan. Kenangan tentang suami yang telah tiada ini membuat saya teriris perih. Rasanya ikutan sedih beneran. Nah, kafe penuh memory inilah yang akhirnya mempertemukan Dania dengan Barry, barista keren yang sangat perhatian padanya, dan Pram, seorang lelaki di masa lalunya. Kedua lelaki ini sempat membuat Dania galau karena keduanya sama-sama jatuh cinta padanya. Yah, walaupun akhirnya dia memilih satu saja. *Yaiyalahhh xDD*

Walapun di bab awal saya sempat bingung karena alur yang maju-mundur, tapi akhirnya bisa menikmati sampai akhir.

Saya suka cara mbak Ria menggambarkan nikmatnya kopi hitam. Saya yang sama sekali nggak doyan, jadi bisa membayangkan enaknya lho... :D Suka dengan bagaimana hubungan antar lawan jenis dituliskan: mereka nggak pacaran, dan hampir nggak ada adegan kontak fisik di sana (ada tapi ceritanya si wanita menolak disentuh). Di beberapa bagian kadang saya merasa bahwa ini ditulis dengan buru-buru (sok tau xD)tapi tetap saja penasaran membuka lembar demi lembarnya. Oya, info-info dunia bisnis dan dunia kopi bertebaran di novel ini, membuat saya yang penggemar teenlit akut ini melongo takjub *halah*.

Mungkin saya akan baca buku si mbak yang lain, karena sejujurnya saya pengen juga nulis tentang kisah suami-istri gitu, tapi tetap dengan santun. Yah, kayak di novel ini misalnya.

Selamat berkarya ya Mbak Ria.
Maaf ye... ini pertama kali bikin ripiu, jadi harap maklum kalo aneh. Haha... xDD

2 comments:

  1. haassseeekk... akhirnya bikin ripiu juga dia
    xD

    ReplyDelete
  2. xixixix... xD aku akan merepiu nopelmu jga nanti kak :D

    ReplyDelete